Selasa, 25 Oktober 2011

Surat Buat Mama

Oleh: Alisya (kelas 4 SD)


Mamaku tersayang...


Aku ingin menulis sesuatu buat Mama, yang bila Mama baca, Mama akan terus mengingat aku. Dimana pun Mama berada.


Aku sedang berpikir apa yang akan aku tulis buat Mama. Tentu harus sesuatu yang istimewa, yang bagus dan yang indah. Sama istimewanya dengan suara Mama yang lembut di telinga aku. Juga sama bagusnya dengan rambut Mama yang panjang dan ikal. Dan sama indahnya pula dengan senyum Mama setiap berbicara padaku.


Meskipun teman-teman bilang, aku hampir tidak mirip dengan Mama. Karena warna rambutku yang coklat, sementara rambut Mama hitam. Dan mukaku sama sekali tidak mirip Mama, tapi aku benar-benar senang dan bangga jadi anak Mama.


Aku masih ingat waktu aku masih kecil. Mama sering menyanyikan lagu Lullaby dan Rock a Bye Baby. Suara  Mama bagus sekali, merdu. Walaupun Mama bukan penyanyi, tapi suara Mama lebih bagus dari penyanyi, sebab bisa buat aku tertidur.


Aku jadi masih bisa mendengar suara Mama mengajarkan aku berdoa sebelum tidur. Memberikan aku ciuman selamat tidur dan usapan lembut di kepalaku.


Mama ingat tidak, waktu aku memenangkan lomba puisi dulu? Mama bilang kalau aku istimewa, sangat istimewa. Aku bisa jadi apapun yang aku inginkan, selama aku mau bekerja keras meraihnya. Aku ingin bilang sama Mama, kalau aku ingin jadi penulis hebat dan terkenal. Dan aku akan bilang pada semua orang, kalau aku bisa jadi penulis karena Mama. Mama selalu bilang tulisanku bagus, walaupun menurutku jelek. 


Mama juga pasti masih ingat. Bagaimana Mama bisa membuat aku mengalahkan ketakutan aku terhadap ketinggian, waktu kita di Curug Luhur. Mama tahu dengan pasti kalau Mama pun takut atau fobia ketinggian. Tapi Mama ingin aku jadi orang yang bisa mengalahkan rasa takut melebihi Mama sendiri. Di atas perosotan batu alam yang licin karena banyak lumutnya, Mama menggenggam tanganku erat-erat dan membawaku meluncur dari ketinggian sepuluh meter dengan selamat tanpa pengaman apapun. Aku jadi tahu, bahwa Mama akan melakukan apapun- termasuk berhadapan dengan fobia Mama sendiri demi mengajariku dan memberikan aku keberanian yang tadinya aku tidak punya. Walaupun diam-diam Mama berbisik bahwa untuk bisa mengajakku meluncur, Mama harus menutup mata rapat-rapat. Mama membawaku ke bawah dengan mengandalkan kekuatan hati saja. Dan aku selamat sampai di bawah tanpa lecet sedikitpun. Jadi aku tahu, Mama sayang sama aku.


Waktu itu juga Mama bilang, bahwa keberanian mengajariku untuk menghadapi halangan apapun yang ada di depanku. Sebab kalau aku sedah besar nanti, aku harus menghadapi banyak rintangan. Yang kata Mama bisa aku selesaikan kalau aku belajar menghadapi rasa takut itu mulai dari sekarang.


Mama masih ingat surat terima kasihku yang aku tempel di pintu kamar Mama? Aku ingat catatan kecil yang Mama tulis sebagai balasan suratku, ''I Love You Perfect, Princess''. Aku masih simpan catatan Mama buatku itu.


Aku masih ingat semua ucapan Mama saat berbicara denganku. Mama bilang bahwa aku sesuai dengan namaku yaitu Bintang Terang. Sinarku akan selalu berpijar paling terang. Sebab aku bintang istimewa. Mama bilang, bangga memiliki aku.. sebab aku tidak sama dengan siapapun.


Mamaku tersayang..


Aku benar-benar kangen sama Mama sekarang. Aku tahu, aku tidak boleh cengeng. Aku harus bisa jadi anak yang berani, seperti yang Mama ajarkan padaku. Tapi aku tidak tahan untuk tidak menangis. Sebab aku ingin bersama Mama saat ini.


Aku ingin memeluk Mama erat. Merasakan elusan tangan Mama di rambut aku. Dan cium sayang Mama di pipi akau. Aku ingin mendengar suara Mama yang lembut dan berbisik di telingaku, ''Mama sayang kamu selalu''.


Kalau surat ini sampai ke tangan Mama. Aku tahu rumah Mama sekarang sangaaatt indah. Bukan rumah tapi istana yang bagusnya melebihi istananya Princess Diary. Aku bisa lihat istana Mama, kalau aku mengangkat kepalaku dan melihat jauh di atas awan sana. Di situ istana Mama.


Aku tahu surat ini pasti Mama baca. Walaupun tidak aku kirim lewat pos. Sebab Mama ada di sini. Di dalam dadaku.


Mamaku tersayang...


Dari syurga sana, bisa tidak Mama melihat aku? Aku akan senang sekali, bila Mama bisa bilang sama aku, kalau istana Mama sangat indah. Sebab Mama selalu bilang sama aku, kalau aku lah yang membangunkan istana di syurga untuk Mama.


Mama...
Aku sayang Mama.. selalu...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar